Depth of Field Definition
Circles of confusion for digital cameras are listed here.
Depth of Field: The zone, or range of distances, within a scene that will record as sharp ... It is one of the most creative and profound effects available to photographers.
Using Your Digital Camera, George Schaub, 2003
Image clarity or sharpness is not just a matter of focusing a lens on the subject. There is an area in front of and behind the sharp focus plane that is also sharp or clear, and the extent of this area changes, depending on the focal length of the lens, the focusing distance, and the aperture used. This three-dimensional area of sharp focus is called depth of field.
Lonely Planet Landscape Photography: A Guide to Taking Better Pictures, Peter Eastway, 2005.
Hyperfocal Distance Definition
... the hyperfocal distance setting ... is simply a fancy term that means the distance setting at any aperture that produces the greatest depth of field.
How to Use Your Camera, New York Institute of Photography, 2000.
When the lens is focused on the hyperfocal distance, the depth of field extends from half the hyperfocal distance to infinity.
DAFTAR ISTILAH FOTOGRAFI
Sumber : http://www.ayofoto.com/glossary/A/
AE Lock
Auto-Exposure Lock. Fitur ini membaca setting pencahayaan atas suatu bagian foto, dan mempertahankannya untuk pengambilan foto selanjutnya.
Aperture
Di belakang lensa kamera digital terdapat iris berbentuk bundar yang membuka dan menutup, yang mengatur banyaknya cahaya yang masuk pada CCD. Mengubah aperture/diafragma berarti juga mengubah depth of field* (ruang ketajaman).
Aperture priority
Salah satu modus pemotretan semimanual yang umum ada pada kamera. Fotografer cukup mengatur diafragma sesuai kebutuhan ruang ketajaman, dan kamera secara otomatis akan mengukur dan mengeset kecepatan rana yang pas guna memperoleh pencahayaan yang cukup.
Automatic
Modus pemotretan otomatis, bermanfaat bagi para pemula fotografi, atau untuk menangkap momen secara cepat. Anda tinggal bidik dan jepret, karena kamera langsung mengatur aperture, rana, ISO, dan white balance.
Baterai Cadangan
Beberapa tipe baterai yang dapat diisi kembali(rechargeable) tersedia di pasaran, termasuk jenis Lithium-ion (L-ion) dan nickel cadmium, tetapi tipe yang paling bagus adalah Nickel-Metal Hydride, atau Ni-MH. Pengisian ulang baterai tipe Ni-MH biasanya dapat dilakukan hingga 1.000 kali. Karena kamera digital memerlukan daya yang besar, maka jangan lupa membawa baterai cadangan ketika melakukan pemotretan di lapangan.
Buffer
Adalah RAM (Random Access Memory) yang terdapat di dalam kamera, yang menampung sementara foto tangkapan sebelum sistem menyimpannya ke dalam kartu memori.
Calibration
Kalibrasi. Menyesuaikan setting suatu alat agar memenuhi standar. Misalnya, kalibrasilah monitor agar warna tayangannya akurat.
Camera Obscura
Kamera pertama dalam dunia fotografi, di mana bentuknya merupakan sebuah kamar gelap yang hanya memiliki lubang kecil (pinhole).
CCD
Charge Coupled Device. Sensor cahaya di dalam kamera, yang merekam gambar. Terdiri atas jutaan sensor kecil cahaya yang mewakili setiap pixel. Besar kecilnya CCD diukur dalam satuan Megapixel. Semakin besar ukurannya, semakin baik gambar hasilnya.
Cloning
Teknik manipulasi dengan menyembunyikan cacat atau elemen yang tak diinginkan memakai bagian lain dari foto atau gambar.
CMOS
Complimentary Metal-Oxide Semi-conductor. Sensor cahaya yang memiliki resolusi lebih tinggi daripada CCD.
CMYK
Cyan, Magenta, Yellow, Black. Warna-warna yang digunakan dalam pencetakan empat warna guna menciptakan warna-warna lainnya. Sistem ini berbeda dari RGB yang diterapkan pada komputer dan kamera digital.
Default
Setting standar suatu peranti, misalnya kamera digital, yang ditetapkan oleh pabrik pembuatnya. Biasanya Anda dapat mengubah setelan tersebut agar sesuai kebutuhan.
Depth of Field (DoF)
Dalam bahasa Indonesia: ruang ketajaman. Ketika Anda memotret suatu obyek, ada benda-benda di latar depan dan belakang yang juga masuk dalam fokus. Jarak antara benda terdekat dan terjauh yang masih fokus itulah yang disebut ruang ketajaman. Dengan memperkecil diafragma/aperture berarti Anda memperbesar ruang ketajaman.
Digital zoom
Zoom digital. Beberapa kamera digital dapat melakukan zoom in (pembesaran) terhadap obyek/gambar secara digital. Area yang di-zoom memang menjadi lebih besar, tetapi jumlah pixel tetap sama, sehingga gambar tampak pecah. Ini jelas berbeda dengan optical zoom.
dpi
Dots per inch. Jumlah titik per inci. Satuan ukuran untuk resolusi gambar. Makin tinggi dpi, makin banyak jumlah titiknya, sehingga kualitas gambar semakin bagus.
EV
Exposure Value. Mengacu pada penyesuaian kecepatan rana atau diafragma yang diperlukan untuk menggandakan atau mengurangi cahaya dalam suatu pemotretan.
EXIF
Format Exchangeable Image File (EXIF) yang memungkinkan data pemotretan, seperti tanggal/waktu dan eksposur disimpan bersama foto dalam kartu memori kamera.
Exposure
Eksposur. Saat memotret, pengukur cahaya atau light meter pada kamera menentukan berapa lama rana harus terbuka dan seberapa lebar diafragma dapat memperoleh penyinaran yang tepat. Jika hasil foto terlalu gelap, itu berarti underexposed, dan overexposed bila terlalu terang.
f-number/f-stop
adalah perbandingan/rasio diafragma suatu lensa kamera dengan focal length/jarak titik bakarnya. Lensa berkualitas tinggi memiliki f-number/angka f yang lebih kecil, artinya memiliki diafragma yang lebih besar, sehingga lebih banyak cahaya dapat masuk ke dalam lensa.
Fill-in flash
Cahaya tambahan yang berasal dari lampu kilat eksternal, lampu biasa atau reflektor, dan digunakan untuk �melembutkan� area yang terkena bayangan yang berasal dari lampu kilat utama yang lebih terang. Dengan adanya cahaya tambahan ini, area yang terkena bayangan akan mendapatkan sinar yang lebih lembut.
Filter
Dalam dunia fotografi digital terdapat dua macam definisi mengenai istilah �filter�. Yang pertama adalah suatu benda tipis yang diletakkan di depan lensa untuk menambah warna atau peneduh pada sasaran pemotretan. Yang kedua, salah satu efek pada program pengeditan foto.
FireWire
Disebut juga IEEE 1394. Standar koneksi kabel antarperanti yang dikembangkan oleh Apple Computer. Kecepatan transfer data bisa mencapai 800 Mbps, lebih cepat ketimbang USB.
Focal length
Jarak titik api. Daya pembesar yang ada pada lensa. Semakin jauh jaraknya semakin besar daya pembesarannya. Sebaliknya, semakin kecil daya pembesarannya, semakin luas sudut lebar lensanya. Bermain-main dengan focal length dapat memberikan manfaat.
GB
Gigabyte. Satuan ukuran data digital. 1 GB setara dengan 1.024 MB. Sebutan ini juga dipakai untuk menggambarkan kapasitas media penyimpanan, misalnya hard disk 40 GB (mampu menampung data hingga 40 GB).
GIF
Graphic Interchange Format. Format gambar digital yang umum digunakan dalam internet, karena ukuran file-nya kecil (256 warna).
Interpolation
Interpolasi. Peningkatan resolusi gambar digital oleh scanner atau kamera digital melalui penambahan pixel secara otomatis, sehingga resolusinya lebih tinggi dari resolusi aslinya.
ISO
International Organisation for Standardisation. Standar internasional untuk pengukuran kepekaan film terhadap cahaya. Dalam dunia fotografi digital, ISO adalah suatu istilah yang digunakan untuk menyatakan kepekaan cahaya pada CCD kamera.
JPEG
Joint Photographic Expert Group. [1] Nama sekelompok pakar gambar digital yang merumuskan format file gambar terkompres berekstensi .JPEG dan .JPG agar ukuran file-nya mengecil. [2] Teknik kompresi warna gambar digital yang mampu mengurangi ukuran file hingga menjadi jauh lebih kecil dari ukuran normalnya.
L-ion
Lithium-ion. Jenis baterai rechargeable. Baterai jenis ini menyimpan tenaga yang lebih besar dan tidak terpengaruh oleh �efek memori�, yang berarti bahwa kapasitas maksimum baterai takkan terganggu kendati Anda me-recharge-nya sebelum tenaga baterai habis.
Lampu Kilat
Sebagian besar kamera dilengkapi lampu kilat yang sudah built-in, tetapi lampu kilat jenis ini paling-paling hanya mampu menyinari obyek sampai tiga meter saja. Kalau ingin hasil yang lebih berkualitas, Anda perlu flash eksternal. Sebelum memakainya, pastikan kamera Anda dilengkapi koneksi hotshoe untuk memasang lampu kilat tersebut.
LCD
Liquid Crystal Display. Penampil gambar yang bekerja berdasarkan arus listrik yang mengaliri kristal cair. Umum dipakai oleh kamera digital, ponsel, monitor komputer dan monitor video.
LS
Singkatan dari longshot. Dengan lebih mendekatkan objeknya, shot ini tetap masih memberikan sudut pandang lebar tetapi sudah mulai mengarahkan perhatian pada objeknya dengan memisahkannya dari latar belakang yang mungkin mengganggu.
Macro
Makro. Pengertiannya dalam fotografi adalah sarana untuk pemotretan dari jarak dekat. Fotografi makro akan menghasilkan rekaman (pada film) yang sama besar dengan benda aslinya (1:1), atau paling kurang separuh dari benda aslinya (1:2), namun demikian pada lensa-lensa jenis zoom yang mempunyai fasilitas untuk menghasilkan rekaman seperempat dari benda aslinya (1:4) juga sudah bisa dikatakan makro.
Macro Lens
Lensa makro. Lensa yang digunakan untuk pemotretan dengan objek yang berukuran atau pemotretan berjarak dekat (mendekatkan pemotret ke objek), umumnya dipakai untuk keperluan reproduksi karena dapat memberikan kualitas prima dan distorsi minimal. Misalnya: untuk memotret bunga, serangga, dll.
Macro Photo
Dibuat dari jarak dekat, bisanya tentang benda atau binatang kecil. Perlngkapan kerjanya biasanya menggunakan lensa makro untuk mendekatkan pemotret ke objek fotonya.
Magnetik
Berdaya magnet.
Magnification
Pembesaran. Dikukur dari gambar film dibandingkan dengan ukuran aslinya.
Manipulasi Fotografi
Teknik mengubah hasil cetak yang ditangkap oleh kamera untuk menciptakan suasana tertentu. Foto-foto realitas dikembangkan sedemikian rupa sehingga menghasilkan gambar yang tidak biasa lagi.
Manual (Tindakan)
Dikerjakan dengan menggunakan tangan dengan mengesampingkan tenaga otomatik.
MB
Megabyte. Satuan ukuran data digital. Satu MB setara dengan 1.024 KB, atau 1 juta byte � tepatnya 1.048.576 byte.
Medium Film
Film dengan kecepatan sedang (ISO 100, 200). Kelompok film yang paling popular dan banyak diminati pemotret. Ideal untuk pemotretan dalam cuaca yang terang/cerah.
Medium Format Kamera
Kamera format medium. Adalah jenis kamera SLR yang menggunakan jenis film 120 mm. Dibandingkan dengan kamera format kecil, kamera ini mempunyai keunggulan dalam hal pembesaran cetakannya yang optimal sehingga umumnya dipergunakan untuk memotret objek orang (potret) yang berkarakter, yang menampakkan detail kuat seperti misalnya kulit keriput orang tua.
Mega Light
Adalah sebutan untuk sebuah lampu flood yang mempunyai kapasitas atau kemampuan cahaya yang amat besar hingga 7 meteran.
Megapixel
Satuan ukuran untuk menentukan detil gambar yang bisa ditangkap kamera digital. Satu Megapixel berarti gambar disusun atas satu juta dot (pixel). Semakin tinggi nilainya, semakin baik gambar yang dihasilkannya.
Mesnicus Lens
Adalah lensa tipis yang berbentuk bulan sabit.
Metering
Pola pengukuran cahaya yang biasanya terbagi dalam 3 kategori. Centerweight, evaluative/matrix dan spot.
Metering Center Weight
Pola pengukuran cahaya yang menggunakan 60 persen daerah tengah gambar.
Metering Matrix
Pola pengukuran pencahayaan berdasarkan segmen-segmen dan prosentase tertentu.
Metering Spot
Pola pengukuran cahaya yang menggunakan satu titik tertentu yang terpusat.
MF
Manual Focus, adalah cara kerja menemukan fokus atau penajaman gambar yang dilakukan dengan menggunakan tangan.
Micro Diaprism
Kumpulan prisma-prisma kecil yang berfungsi untuk mendapatkan ketajaman gambar melalui pengamat.
Micro Photography
Fotografi yang menggunakan film berukuran kecil dengan menggunakan bantuan mikroskop.
Microprism
Prisma mikro. Sistem penemu jarak optis yang menggunakan prisma halus atau kumpulan prisma-prisma kecil yang berfungsi untuk mendapatkan ketajaman gambar melalui pengamat.
Multi Exposure
Sering disebut dengan singkatan ME. Memberikan pencahayaan lebih dari satu kali pada satu bingkai film.
Multicoated Filter
Filter anti-flare untuk mencegah refleksi intern dalam lensa oleh pantulan cahaya. Diciptakan untuk lensa yang belum multicoated.
Multilayer Filter
Penyelaputan berlapis-lapis pada lensa.
Multiple Exposure
Fasilitas pemotretan berulang pada satu bingkai (frame) yang sama.
Multiple Exposure Level
Tuas bidikan ganda. Adalah tombol untuk menyiapkan kamera pada posisi siap bidik tanpa memajukan film ke bingkai berikutnya. Digunakan untuk melakukan lebih dari satu kali pencahayaan (exposure) pada bingkai yang sama dalam pemotretan. Alat ini dipakainya bersamaan dengan pengokangan film.
Multipoint Reading
Suatu pembacaan atau pengukuran dalam pencahayaan yang dilakukan terhadap berbagai titik objek foto.
Multivision Filter
Filter yang digunakan untuk membuat gambar ganda dalam sekali jepretan. Filter ini dibuat dengan menggunakan kaca yang sengaja diasah menurut tujuannya - berkeping prisma 3,5, disusun melingkar, berjajar atau paralel berulang-ulang.
Nanometer
Satuan pengukur panjang gelombang. 1 Nanometer = 1nm adalah sepermiliarmeter.
Natural & Environment (NE/NES)
Salah satu kategori yang dilombakan dalam World Press Photo. Foto-foto atau sekumpulan foto bercerita dari subjek berupa lingkungan dan alam:flora, fauna, lanskap, ekologi, dsb.
Nature Photography
Fotografi alam yang berkaitan dengan alam semesta, misalnya darat, laut, sungai, dll.
ND Filter
Filter ND. Filter ini berfungsi untuk menurunkan kekuatan sinar 2 kali sampai 8 kali. Filter ini bernada abu-abu muda atau sedang dan tidak mengubah warna gambar.
Nebula Filter
Filter yang menghasilkan gambar dengan efek pancaran sinar radial yang berpelangi.
Negatif
Kebalikan dari aslinya. Yang menghasilkan gambar negatif.
Negatif Film
Film negatif atau klise, adalah sebutan untuk citra yang terbentuk pada film sesudah dipotretkan dan sesudah dikembangkan, di mana bagian yang terlihat gelap pada gambar, pada objek terlihat terang. Warna yang timbul berlawanan karena bagian terang dari objek memantulkan banyak cahaya ke film dan menghasilkan area gelap.
Neutral Density
Kepadatan netral yang tidak mengandung warna. Sebutan ini biasanya dipakai untuk lensa penyaring yang berfungsi untuk mengurangi kecerahan sinar.
News Feature
Sering disebut dengan cerita di balik berita, yaitu suatu foto yang menyajikan sisi lain dari suatu situasi atau aneka peristiwa yang hangat.
Nikon
Salah satu merek peralatan kamera buatan Jepang.
Nirmana
Adalah susunan gambar dalam bingkai, jalannya garis-garis yang dominan membentuk bidang-bidang utama yang dibatasi oleh suatu format.
Nonreflex Camera
Kamera nonrefleks yang tidak menggunakan cermin putar. Contohnya seperti kamera kompak atau kamera langsung jadi Polaroid.
Normal Contrast
Kontras yang wajar. Tidak berlebihan dan tidak kurang sebagai hasil pengembangan film atau hasil sebuah cetakan.
Normal Lens
Lensa normal, berukuran fokus sepanjang 50 mm atau 55 mm untuk film berukuran 35 mm. Sudut pandang lensa ini hampir sama dengan sudut pandang mata manusia.
Obscura
Cikal bakal kamera yang digunakan saat ini. Prinsipnya adalah sebuah kamar gelap yang tertutup dengan lubang kecil di depannya. Jika kamera obscura ditempatkan menghadap benda yang diterangi cahaya maka akan terlihat sebuah gambar proyeksi terbalik dari benda tersebut pada dinding yang berhadapan dengan lubang.
Observasi
Dalam bidang potret memotret adalah pengamatan yang dilakukan untuk mencari tahu tentang subjek foto terutama mengenai gerak-gerik, suasana hati maupun ekspresi.
Opaque
Opak, ialah sifat padat atau kedap sinar. Baik pandangan maupun sinar tak dapat menembusnya. Misalnya lempengan besi, kayu, karton, dll.
Optic
Berkenaan dengan penglihatan (cahaya, lensa, dsb).
Optical zoom
Zoom optikal. Kini banyak kamera digital yang menggunakan lensa-lensa zoom optikal berukuran kecil. Tanpa mengurangi kualitas gambar (seperti yang terjadi pada zoom digital), lensa tersebut dapat digunakan untuk membesarkan obyek (zoom in), dan juga untuk memotret sasaran dengan sudut lebar (zoom out).
Orthochromatic Film
Film yang sensitif terhadap warna biru dan hijau tapi tidak pada merah.
Over Exposure
Pencahayaan lebih. Suatu nilai pencahayaan yang terdapat paa film maupun foto, di mana gambar yang ada tampak terang atau gelap pada film negatif karena pencahayaan yang berlebihan.
Overhead Lighting
Sinar dari atas. Lampu atau penyinaran yang dibuat untuk menyinari objek dari atas.
Override
Penyimpangan dari pengatur otomatis supaya dapat diatur dengan menggunakan tangan atau secara manual.
Panchromatic
Film hitam-putih, artinya emulsi film tersebut sensitif terhadap macam-macam warna.
Parallax
Paralaks, yaitu suatu kesalahan atau perbedaan pandangan yang terjadi karena yang dilihat dan yang terekam dalam film tidak sama. Umum terjadi saat menggunakan kamera refleks lensa kembar atau kamera kompak.
Passed
Berarti telah diteliti oleh pabrik pembuat. Tanda ini biasanya melekat pada lensa atau kamera yang baru.
Pentax
Salah satu merek kamera (Asahi Pentax) dan peralatannya buatan Jepang.
Perma Film
Adalah bahan pengawet dan anti static. Bila permafilm digunakan pada emulsi film, maka akan terjadi ikatan fisik dengan gelatin dan emulsi film.
Perspective
Perspektif, pandangan ruang, suatu pandangan gambar yang tampil dalam bentuk dimensi atau ruang tertentu. Dimensi dan perspektif merupakan kesatuan.
Perspective Correction
Gunanya untuk memperbaiki penyimpangan bentuk.
Photo Journalism
Foto jurnalistik, fotografi dengan spesialisasi khusus untuk menampilkan foto-foto yang mempunyai nilai berita, baik benda, bahan, situasi kehidupan manusia yang menarik perhatian umum karena aktualitasnya (news) sebagai berita yang mampu mengungkap kejadian, menjelaskan dan menimbulkan rasa ingin tahu.
Photogram
Fotogram. Foto yang dibuat tanpa menggunakan kamera dan film, dengan meletakkan benda-benda di atas kertas (cetak) foto kemudian disinari.
Photograph
Foto yang dibuat dengan menggunakan kamera dan film.
Photographic Spectrum
Bagian kecil dari energi dalam elektromagnetik spektrum yang dapat mencahayai film.
Photography
Fotografi, teknik dan pengetahuan tentang foto. Atau, proses dan seni pembuatan gambar (melukis dengan sinar/cahaya) pada film atau permukaan yang dipekakan. Gambar yang dihasilkan diharapkan sama persis dengan aslinya, hanya dalam ukuran yang jauh lebih kecil.
Photokina
Nama pameran atau suatu wadah informasi terbesar dan terlengkap serta yang paling kompleks dalam bidang fotografi.
Pin-up Photo
Foto yang bersifat hiburan/menghibur. Disebut gambar pin-up karena sering ditempelkan di dinding dengan pins atau paku kecil.
Pinchusion Effect
Penyimpangan bentuk kotak menjadi bentuk seperti bantalan penyimpan jarum.
Pinhole
Lubang kecil pada alat kedap cahaya yang dipasang bersama lensa, menyambung lubang lensa tempat gambar objek direkam dalam lembaran yang peka cahaya.
Pistol Grip
Gagang pegangan kamera yang bentuknya mirip gagang pistol.
Plugin
Peranti atau program kecil yang memperkaya fitur suatu aplikasi. Beragam plugin tersedia untuk program Photoshop, termasuk filter-filter dan efek efek kreatif yang begitu dipasang dapat diakses melalui sistem menu utama.
Pol Color Filter
Filter yang terdiri dari selembar polarisator kelabu dan polarisator warna, terdapat berbagai kombinasi warna sehingga dapat digunakan untuk efek-efek tertentu.
Pol Corversion Filter
Filter terdiri dari selembar polarisator dengan filter konversi warna (85B). Biasanya juga digunakan untuk jenis kamera kine, sehingga memungkinkan film tungsten digunakan untuk cerah hari dan mempunyai efek seperti filter polarisasi.
Pol Fider Filter
Filter yang terdiri dari dua filter PL linier yang digabung menjadi satu. Jumlah filter yang masuk dapat diatur dengan memutar gelang filter.
Polarizing Circular Filter
Filter yang dibuat dari lembaran polarisator linier dan keeping quarter wave retardation, dilapi di antara dua gelang filter. Efeknya sama dengan filter polarisasi, biasanya digunakan untuk kamera kine.
Polarizing Filter
Filter polarisasi, dipakai untuk menghilangkan refleksi dari segala permukaan yang mengkilap. Filter ini terdiri dari dua bagian, bagian yang satu dengan lain dapat diputar-putar untukmendapatkan sudut paling ideal menghilangkan refleksi, menambah saturasi warna dan menembus kabut atmosfer. Juga berguna untuk membirukan langit.
Polaroid
Langsung jadi. Menghasilkan gambar cetak dalam waktu yang singkat, tetapi tidak menghasilkan film negatif.
Polaroid Camera
Kamera Polaroid. Kamera foto langsung jadi, menghasilkan gambar cetak dalam waktu yang singkat (beberapa menit) tapi tidak menghasilkan klise atau negatif. Akibatnya tidak bias dilakukan pembesaran gambar atau pencetakan ulang.
Polaroid Film
Film yang ditemukan oleh dr. Land. Menghasilkan foto dalam waktu singkat tetapi tidak mempunyai negatif.
Polavision
Sistem kinematografi langsung jadi. Kameranya dinamakan Polavision, filmnya dinamakan Phototape cassette, proyektornya Polavison player.
Pop-up Flash
Lampu kilat kecil terbuat atau menyatu dengan kamera.
Program (P) HI
Adalah fasilitas pencahayaan terprogram bagi pemotretan dengan sasaran yang bergerak cepat, balapan motor, mobil, dll.
Program exposure
Setting otomatis pada sistem kamera guna memilih kombinasi terbaik antara diafragma dan kecepatan rana untuk suatu pemotretan.
Projector
Alat yang digunakan untuk memproyeksikan gambar atau film positif, atau gambar bergerak.
Prosumer
Istilah yang secara luas mengacu pada kamera kompak digital yang dilengkapi sederetan pengontrol manual, yang beberapa di antaranya juga merupakan fitur-fitur yang ada dalam kamera SLR. Kamera jenis ini memiliki kemampuan memotret sesuai standar profesional dan biasanya memiliki resolusi minimum 5 Megapixel.
Pull
Kebalikan dari proses push, yaitu mengurangi proses pengembangan film yang mengalami over exposure atau kelebihan sinar sehingga menghasilkan detail yang baik pada area yang gelap (normal), dilakukan proses pengembangan disertai dengan pengurangan waktu pengembangan film.
Pulsator Filter
Filter dengan inti bulatan normal dan bagian sisanya berisi prisma. Tiap-tiap titik sinar akan membentuk bintang berekor delapan dan berisi pelangi.
Push
Pengembangan berlebih. Suatu proses yang intens membuat under exposure sebuah film dan mengompensasikan film itu agar menjadi normal dengan menambah waktu pengembangannya.
QL
Singkatan dari quick loading, yaitu suatu sistem pemasangan film yang cepat
Rainbow Fantasy Filter
Filter dengan inti bulatan normal dan sisanya berisi prisma. Tiap-tiap berkas sinar akan bertepi pelangi.
Rana
Adalah tirai yang menggantikan fungsi penutup manual di bagian depan lensa, besar kecilnya dapat diatur sesuai kebutuhan.
Rana Celah
Rana celah vertical dan horizontal dan terletak pada kamera. Yang vertial menutup secara vertikal dan yang horizontal menutup secara horizontal.
Rana Pusat
Rana yang terletak pada lensa, berdampingan dengan diafragma. Menutupnya dengan cara memusat.
Release Cable
Kabel penghubung dengan shutter sehingga memungkin pemotret menekan shutter dari jarak beberapa meter dari kamera.
Reloadable to Last Framer
Fasilitas untuk mengembalikan film yang telah digulung di tengah posisi terakhir yang terpakai.
Rembrant Lighting
Cahaya yang berasal dari jendela atau sering juga disebut window lighting. Cahaya yang datang dari sudut 45 derajat. Pencahayaan tersebut berasal dari nama pelukis Belanda Rembrandt.
Remote
Alat yang memungkinkan fotografer melakukan penekanan shutter dari jarak jauh dengan penghubung arus tanpa kabel.
Resolution
Resolusi. Ukuran ketajaman gambar yang ditentukan oleh banyaknya detil gambar pada monitor atau hasil cetak. Makin tinggi angkanya makin bagus. Untuk monitor, resolusi 1024 x 768 pixel lebih bagus ketimbang 800 x 600 pixel. Pada hasil cetak, resolusi 1.200 dpi (dots per inch) lebih bagus ketimbang 600 dpi dan yang lebih rendah.
Resolution (Lens)
Daya pisah. Suatu sifat lensa yang berdaya urai dengan kemampuan menyajikan detail kehalusan gambar sesudah film dikembangkan (diproses).
Retina
Selaput peka sinar dari mata atau salah satu merek kamera keluaran kamera.
Retouch
Mengubah, sifatnya memperbaiki atau menambah warna dengan menggunakan tangan atau kuas, atau juga pada masa ini dengan komputer seperti melukis sehingga menghasilkan gambar yang baik dan tanpa cacat seperti sebelumnya.
Reversal Developing
Pengembangan membalik atau terbalik menjadi positif.
Reversal Film
Berarti kebalikan. Hasil pemotretan menggunakan film jenis ini menghasilkan gambar positif (slide).
Reverse Adapter
Suatu alat penyambung yang digunakan untuk memotret saat menggunakan lensa kamera yang dibalik sehingga elemen belakang lensa menghadap ke objek. Dengan alat ini menjadikan kita dapat menggunakan lensa biasa untuk membuat pemotretan makro dengan hasil yang cukup baik.
RGB
Red, Green, Blue (merah, hijau, biru). Warna-warna dasar pada pancaran layar televisi dan monitor. Setiap gambar/foto yang tertayang pada layar terbuat dari tiga macam warna itu dengan kadar yang bervariasi. Sistem ini berbeda dari CMYK.
SCENE MODE - Landscape
Modus ini cocok untuk memotret sasaran yang berjarak jauh. Kecepatan rana yang rendah dan diafragma yang kecil merupakan ciri untuk modus lanskap, agar latar depan dan belakang tetap berada dalam fokus, sekaligus memaksimalkan ruang ketajaman.
SCENE MODE - MACRO & CLOSE-UP
Memang tidak banyak kamera yang memiliki kemampuan close-up ekstrem, tapi sebagian besar dilengkapi dengan modus macro untuk memotret sasaran dalam jarak dekat. Mode ini sangat ideal untuk memotret bunga dan serangga, bahkan untuk mereproduksi lembar foto lain.
SCENE MODE - NIGHT SCENE
Gunakan opsi ini untuk pemotretan dengan situasi malam hari dan rendah cahaya. Lampu kilat tak diperlukan dalam mode ini, sebaliknya sumber-sumber cahaya yang tersedia dimanfaatkan semaksimal mungkin. Tripod sebaiknya digunakan agar kamera terhindar dari guncangan.
SCENE MODE - Portrait
Pilihlah modus ini ketika memotret orang. Modus ini dapat menciptakan latar belakang yang secara artistik samar agar sasaran utama dapat terlihat menonjol. Efek ini dapat dibuat bila kamera menggunakan diafragma yang besar, yang membuat latar belakang kabur atau di luar fokus.
SCENE MODE - Sport
Entah Anda ingin memotret action di lapangan sepak bola ataukah anak-anak yang sedang berlarian di seputar taman, yang jelas opsi ini dapat membuat obyek tetap berada di tempat dan tetap berada dalam fokus.
Second Curtain Sync
Fasilitas untuk menyalakan lampu-kilat sesaat sebelum rana menutup.
Self Adjusting
Penyesuaian (diri).
Self Timer
Penangguh waktu. Sebuah tuas yang digunakan untuk keperluan memperlambat membukanya rana kamera sekalipun tombol pelepas kamera telah ditekan. Biasanya digunakan untuk memotret diri sendiri. Penangguhan waktunya umumnya berkisar 10 detik.
Sense of Design
Perasaan atas komposisi. Estetika dalam nirmana datar warna.
Sephia Toner
Pewarna coklat/sawo.
Sequence
Sekuen. Satu seri dari beberapa jepretan (shot) yang meliputi suatu kejadian yang sama. Setiap jepretan hanya berbeda dalam hitungan detik.
Shade
Teduh, bayangan yang tak berbentuk.
Shadow
Bidang gelap/hitam atau bayangan pada sebuah foto yang berbentuk objek yang membayang.
Shape
Bidang, suatu bentuk dalam aspek dua dimensi yang terjadi tidak hanya oleh karena adanya kesan garis, baik berupa segi tiga, lingkaran, elips, dll. Namun selain itu bisa juga dibentuk oleh suatu bidang warna karena adanya suatu kesan bentuk tiga dimensi yang mempunyai volume.
Sharpness
Ketajaman film, yaitu suatu kemampuan film untuk merekam setiap garis dari pandangan yang dipotret dengan ketajaman yang baik. Ketajaman ini ditentukan dengan jumlah garis per milimeter.
Shutter lag
Pada kamera digital, seringkali terjadi kelambatan antara saat tombol ditekan dengan saat kamera sedang dalam proses mengambil gambar. Hal ini disebut dengan istilah shutter lag.
Shutter priority
Modus semimanual yang memungkinkan Anda menentukan kecepatan rana, sementara kamera secara otomatis mengatur diafragma, agar pencahayaannya tepat.
Side Light
Cahaya dari samping, yaitu cahaya yang berasal dari arah samping objek, baik kiri atau kanan dan dapat ditempatkan pada sudut 45 atau 90 derajat. Pencahayaan seperti ini menghasilkan foto dengan efek yang menonjol permukaan atau objek fotonya serta terciptanya kesan tiga dimensional. Umumnya digunakan untuk menampilkan foto-foto yang berkarakter, misalnya foto potret (portrait).
Side Lighting
Sinar dalam pemotretan yang datangnya dari arah samping kanan atau kiri - 90 derajat dihitung dari sudut pandang kamera. Arah datangnya sinar seperti ini akan menghasilkan foto dengan detail dan tekstur dari benda dengan baik. Bayangan yang dihasilkan akan menampakkan bentuk benda dengan lebih menarik dengan separo dari muka terang dan separo lagi gelap.
Single Lens Reflect (SLR)
Refleks lensa tunggal (RLT), adalah kamera yang memiliki satu lensa untuk membidik yang menggunakan cermin dan prisma. Lensanya berfungsi untuk meneruskan bayangan objek ke pembidik dan meneruskannya ke film. Apa yang terlihat pada jendela pengamat sama seperti apa yang terjadi pada film atau fotonya.
Single Point Reading
Suatu pembacaan pengukuran dalam pencahayaan yang dilakukan hanya pada satu titik atau bagian tertentu yang terpenting dari sebuah objek foto.
Single Servo Autofocus (S)
Sandi saat Anda membidikkan suatu objek dan tombol rana telah tertekan separo, maka jarak antara kamera dengan objek terkunci hingga tombol dilanjutkan ditekan hingga terekam satu bidikan.
Skala
Perbandingan objek utama dengan objek-objek lain dalam gambar.
Slave Unit
Mata listrik yang menyalakan lampu-kilat karena pulsa yang dihasilkan oleh menyalanya lampu-kilat lain.
Slow Film
Film lambat yaitu kepekaan film yang rendah sehingga memberikan detail gambar yang tajam dengan butiran yang halus, kontras rendah sekalipun dicetak besar. Misalnya film dengan ISO 25, 64, 100. Film seperti ini baik untuk pemotretan arsitektur atau still life.
Slow-sync flash
Membuka rana pada hitungan waktu yang sama seperti dalam kondisi normal, tetapi menyalakan lampu kilat tepat sebelum rana tertutup. Slow-sync flash sangat cocok untuk fotografi di malam hari, untuk menyinari sasaran pemotretan yang berada di depan obyek yang gelap.
SLR
Single Lens Reflex. Tipe kamera yang memakai cermin dan pentaprisma untuk memantulkan cahaya yang masuk melalui lensa menuju viewfinder, sehingga ketika apa yang Anda lihat melaluinya sama dengan apa yang dilihat oleh kamera. Sistem ini umum terdapat pada kamera-kamera kelas profesional.
Small Format Camera
Kamera format kecil yaitu kamera jenis SLR (Single Lens Reflect) yang menggunakan film berukuran 35 mm namun fleksibel dan enak dipegang serta ringan. Karena itu kamera seperti ini yang paling banyak digunakan oleh para fotografer. Jenis maupun ukuran filmnya sangat mudah didapat juga proses filmnya terutama bagi yang menggunakan film jenis negatif. Namun kekurangannya, untuk hasil pencetakan besar, maksimal hanya seukuran majalah.
Snapshot
Bidikan spontan, tanpa modelnya diatur terlebih dahulu. Cara ini umumnya digunakan untuk membuat foto human interest, sehingga menghasilkan foto yang apa adanya dan tampak alami tak terkesan dibuat-buat.
Snoot
Suatu alat berbentuk kerucut yang berlubang pada ujungnya dan digunakan untuk memperkecil penyebaran cahaya dari lampu kilat studio. Umumnya menghasilkan cahaya yang tampak membulat bila diproyeksikan pada bidang datar.
Snow Cross, Star Six Filter
Sebuah kaca bening dengan goresan-goresan yang saling bersilangan yang membentuk bintang-bintang berekor enam dari tiap-tiap titik sinar.
Socket
Lubang tempat memasukkan kabel sinkron yang menghubungkan lampu kilat dengan penutup.
Soft Focus Lens
Lensa yang berdaya lukis lembut.
Soft Paper
Kertas bergradasi lunak atau lembut.
Soft Screen Lens
Lensa yang berguna untuk menghindari kontras sehingga hasil gambar terkesan seolah-olah agak kabur dengan sisi-sisi yang tak tampak ketegasan batasnya.
Soft Spot Meter
Filter berciri seperti soft screen namun menghasilkan gambar yang berbeda.
Soft Tone Filter
Filter yang bertujuan untuk membuat gambar pemandangan lunak tanpa menurunkan ketajaman dan mengubah warna, juga tidak mengubah bentuk. Kontras pun menjadi lembut tanpa mengaburkan pandangan.
Solarisasi
Proses pembuatan foto dengan cara memberi penyinaran dua kali pada kertas foto atau film dan memasukkannya ke dalam larutan pengembang. Di tengah-tengah gambar terbentuk dilakukan penyinaran dengan cahaya putih sekali lagi dan meneruskan pengembangannya.
Sonar Autofocus
Sistem otofokus yang bekerja berdasarkan perjalanan bolak-balik suara sonar - dari kamera ke objek kembali ke kamera.
Special Effect
Efek khusus dengan menggunakan teknik tertentu.
Special Effect Filter
Filter (penyaring) spesial efek yang pada dasarnya bukan filter karena fungsinya tidak menyaring sesuatu melainkan mengubah pandangan guna mencapai hasil yang menyimpang dari pemotretan biasa.
Special Filter
Sekeping plastik terang berisi ribuan prisma lembut yang mengubah tiap-tiap titik sinar menjadi bintang pelangi dan berkas sinar bertepi pelangi. Sinar yang kuat membentuk bintang dengan berkas-berkas pelangi tebal.
Special Lens
Lensa spesial yang digunakan secara khusus untuk keperluan khusus. Misalnya fish eye lens (lensa mata ikan - 180 derajat). yang pada dasarnya bukan filter karena fungsinya tidak menyaring sesuatu melainkan mengubah pandangan guna mencapai hasil yang menyimpang dari pemotretan biasa.
Special Purpose Lens
Lensa tujuan khusus yang didesain dan diciptakan untuk tujuan penghasilan gambar khusus yang biasanya susah dilakukan dengan lensa biasa.
Spectrum
Berkas sinar yang terlihat oleh mata, terpecahkan oleh pembiasan prisma dalam warna-warni.
Speedlight
Lampu-kilat yang mempunyai kecepatan menyala tinggi atau cepat.
Speedo Solarisasi
Suatu teknik kamar gelap versi lain dari tehnik solarisasi (efek sabattier) pada film ortholith yang akan memberikan suatu efek gerakan yang cepat (speedo).
Splicer
Alat pemotong film.
Stereo Camera
Kamera berlensa dua yang menghasilkan dua foto sekaligus. Dua foto itu harus diamati dengan alat bantu atau stereo-viewer untuk mendapatkan efek kedalaman seperti saat difoto.
Still Life Photography
Berarti lukisan atau pemotretan benda mati. Fotografi yang khusus menempatkan benda-benda kecil buatan manusia sebagai objeknya.
Stop
Satuan yang menunjukkan pergeseran nilai bukaan diafragma atau kecepatan rana dari suatu nilai ke nilai yang lain, naik atau turun. Misalnya dari diafragma f:16 ke f:22 atau dari kecepatan 1/125 detik ke 1/250 detik.
Stop Bath
Cairan penyetop. Larutan penyetop untuk menghentikan atau menahan seketika pengembang (developer) pada film atau kertas foto. Selain berguna untuk menghentikan proses yang terjadi, stop bath juga berfungsi sebagai larutan fixer yang membuat film dan cetakan foto lebih tahan lama.
Stripping Film
Film yang dapat dipisahkan dari dasar seluloidnya.
Strobo
Lampu dengan kemampuan menyorot bertubi-tubi dengan selang waktu singkat.
Substractive
Sistem penyusunan balans warna dengan mengurangi unsure warna, suatu kebalikan dari additive atau menambahkan.
Super Wide Lens
Lensa bersudut super lebar yang biasa digunakan untuk pemotretan arsitektur, interior, eksterior, pemandangan, dll. Misalnya lensa 15 mm, 17 mm.
Sync Cord Terminal
Terminal sinkronisasi lampu-kilat; soket untuk memasang kabel tambahan yang dihubungkan dengan lampu-kilat.
Sync Shutter Speed
Kecepatan rana yang sinkron dengan lampu kilat.
Syncro
Saklar otomatis. Dengan menggunakan saklar ini pada lampu kilat maka bila ada kilatan cahaya lampu kilat lain akan mengakibatkan menyalanya lampu kilat yang terpasang syncro.
Table Stand
Kaki tiga (tripod) kecil. Sandaran kamera yang membantu menahan goyang yang dipakai di atas meja.
Tele Converter (TC)
Lensa tambahan yang dipasang di antara lensa asli dan tubuh kamera, yang dapat mengubah lensa normal menjadi tele dan lensa tele menjadi tele panjang. Umumnya kelipatannya dua atau tiga kali jarak fokus lensa asal.
Tele Lens
Lensa tele yang digunakan untuk memperbesar objek yang akan difoto. Lensa ini dapat digunakan untuk memperoleh ruang tajam yang pendek. Khusus untuk pemotretan potret (portrait) penggunaan lensa seperti ini akan menghasilkan perspektif wajah yang mendekati aslinya. Misalnya: lensa 85 mm, lensa 135 mm, lensa 200 mm, dll.
Telephoto Lens
Lensa telefoto, lensa yang mempunyai fokus panjang. Pembuatan bayangan (image) pada lensa telefoto lebih pendek bila dibandingkan dengan lensa lain.
Telephoto Medium
Telefoto menengah, jenis lensa telefoto yang mempunyai panjang antara 75 - 135 mm.
Test Strip
Suatu cara untuk mendapatkan hasil cetakan yang baik (normal) yang dilakukan dengan cara membuat pencahayaan bertingkat pada saat mencetak sebelum mencetak sesungguhnya.
Texture
Tekstur, sifat permukaan atau sifat bahan., merupakan elemen seni visual yang sangat penting karena mampu memberi kesan "rasa" seperti halus, kasar, mengkilat, dll.
TIFF
Tagged Image File Format. Salah satu format umum yang digunakan untuk menyimpan foto-foto digital. TIFF merupakan format yang tak gampang hilang, sehingga kualitas tidak berkurang karena penyimpanan.
Tilt Head
Kemampuan kepala lampu-kilat untuk dapat diputar. Fungsinya untuk mendapatkan efek pencahayaan yang lembut dengan cara memantulkan terlebih dahulu cahaya yang keluar dari lampu-kilat. Kuatnya cahaya yang jatuh ke objek sangat bergantung pada permukaan pemantul, warna dan jaraknya.
Timer Switch
Pengukur waktu yang akan memutuskan aliran listrik pada akhir hitungan yang telah ditentukan.
Top Light
Cahaya (dari) atas. Cahaya yang berasal dari atas objek. Biasanya digunakan untuk menerangi bagian atas kepala model yang akan difoto. Arah cahaya juga dapat menampilkan detail benda.
Translusen
Tembus sinar. Namun kita tidak biasa melihat benda yang berada di belakang benda yang translusen tersebut. Misalnya kaca es, kaca buram, kaca susu, plastik suram, dsb.
Transparan
Tembus pandang ialah permukaan suatu benda yang tidak menghambat pandangan untuk melihat benda di belakangnya. Kaca dan plastik misalnya bersifat tembus pandang.
Transparancy
Transparan, gambar tembus, slide atau film positif.
Tripod
Kaki-tiga. Suatu alat yang digunakan untuk menyangga kamera yang berbentuk kaki-tiga, yang dapat dipanjangkan dan dipendekkan sesuai keinginan (terbatas). Biasa digunakan untuk membantu mengatasi goyang saat melakukan pemotretan yang menggunakan lensa telefoto, atau yang menggunakan kecepatan rendah sehingga kedudukan kameranya tetap stabil dan pemotretan terhindar dari goyang.
Tripod Socket
Tempat (ulir) untuk tripod. Suatu bagian di kamera, biasanya berlubang dengan ulir di dalamnya, yang berguna untuk tempat memasang tripod atau kaki-tiga kamera.
TTL
Singkatan dari Through the Lens Metering. Sistem pengukuran cahaya melalui lensa. Biasa juga disebut OTF (Off the Film Metering). Kamera harus terisi film untuk mendapatkan pengukuran yang akurat. Atau dengan cara lain yaitu menggantikannya dengan kertas buram yang diletakkan pada jendela lintas film yang harus menutupi seluruh jendela tersebut. Jika tidak maka akan mendapatkan kalkulasi pengukuran yang salah karena sensor di dalam kamera akan membaca pelat hitam penekan film.
Tungsten Film
Film yang khusus diperuntukkan bagi pemotretan yang dilakukan dengan cahaya buatan dengan lampu biasa atau photo-flood, namun juga tetap dapat dipakai untuk pemotretan di bawah cahaya alami.
Twin Lens Reflex
Refleks Lensa Kembar. Kamera yang mempunyai dua lensa. Satu lensa berfungsi untuk menangkap objek yang dipantulkan oleh cermin melalui jendela pembidik, satu lensa berfungsi untuk menangkap objek untuk diteruskan ke film. Menggunakan jenis kamera seperti ini harus ekstra hati-hati karena sering terjadi kesalahan yang disebut paralaks pada pemotretan jarak dekat.
Ultra Fast Film
Film dengan kecepatan sangat tinggi (ISO 800, 1600, 3200, dst) Dirancang untuk pemotretan dengan cahaya rendah seadanya. Foto yang dihasilkan berbutir kasar namun jadi satu pilihan kreatif bagi pemotret yang menyukainya.
Ultra Fine Grain
Butiran sangat halus. Salah satu sifat film atau obat pengembang.
Ultraviolet
Gelombang sinar dari sisi ungu yang tampak oleh mata. Yang biasanya terdapat di dataran tinggi dan pada waktu cuaca mendung.
Ultraviolet Filter
Filter (penyaring) dalam pemotretan yang berguna untuk menetralisasi radiasi sinar ultraviolet di daerah yang berketinggian lebih dari 1000 meter atau sekitar 100 meter dari permukaan air laut.
Ultraviolet Lens
Lensa ultraviolet. Jenis lensa khusus yang digunakan untuk merekam sinar ultraviolet. Biasanya digunakan dalam bidang ilmu pengetahuan.
Under Expose
Pencahayaan kurang. Suatu nilai pencahayaan yang terdapat pada film atau foto di mana gambar yang ada tampak agak gelap atau tampak tipis (pada film negatif) karena pencahayaannya yang ada saat pemotretan kurang
Unexposed
Tidak/belum tercahayai.
Unity
Kesatuan. Merupakan criteria kesenirupaan yang terkemuka, sebuah k
Vario Focal Lens
Lensa zoom. Lensa yang mempunyai panjang focus yang dapat diubah-ubah atau dapat bergeser. Misalnya: lensa 20-35 mm, lensa 35-70 mm, lensa 80-200 mm, dsb.
Vario Lens
Lensa vario atau sering disebut sebagai lensa zoom. Yaitu sebuah lensa yang memiliki jangkauan panjang focus yang bervariasi atau dapat diubah-ubah. Dengan demikian memudahkan pemotret memilih berbagai ruang pandang hanya dengan menarik-ulur lensa atau memutarnya.
Variocross Filter
Filter yang terdiri dari dua keping kaca bening, masing-masing dengan goresan miring yang sejajar. Goresan dari satu keeping bersilangan dengan goresan dari keping yang lainnya bila kedudukannya diubah. Efek bintang dan perpotongan sinar dapat disesuaikan menurut selera hanya dengan memutar-mutar filter.
Vartical Grip
Alat pelepas rana untuk pengambilan gambar secara vertikal tanpa harus memutar tangan.
View Camera
Kamera yang menggunakan film format besar dan digunakan untuk keperluan pemotretan yang memerlukan detail tajam pada pencetakan hasil foto yang besar-besar umumnya digunakan di dalam studio untuk pemotretan still life karena dapat menyempurnakan perspektif serta menambah ruang tajam. Detail gambar dapat ditampilkan secara sempurna.
View Finder
Jendela bidik. Bagian dari kamera yang berfungsi sebagai tempat mata melihat bayangan benda yang akan diabadikan.
W (Wide)
Suatu tombol yang umum terdapat pada kamera digital pocket/prosumer yang berfungsi untuk memperlebar daerah tangkap kamera. Tombol ini biasanya berpasangan dengan tombol T (Tele).
Waist Level Finder
Pembidik sebatas pinggang.
Warm Tone
Bernada warna hangat. Suatu warna yang terasakan tidak terlampau menyilaukan mata, atau berwarna ke arah cokelat gelap ke arah hitam pekat.
Watt/Second (W/S)
Satuan daya pada lampu kilat studio yang dibedakan dengan lampu kilat portable yang menggunakan GN. Tidak ada rumusan relevansi antara W/S dan GN, tapi 100 W/S hampir sebanding dengan GN = 30.
Wedding Photography
Fotografi pernikahan. Fotografi yang mengkhususkan diri pada pengabadian momen-momen atau peristiwa pernikahan. Untuk menekuninya diperlukan pemahaman tehnik fotografi, pencahayaan (lighting) serta adat dan tata-cara pernikahan.
Wetting Agent
Obat pelarut tetes air yang mengendap pada film. Photo flo adalah larutan seperti itu.
White balance
Cara kamera digital menyesuaikan diri terhadap kondisi pencahayaan. Pada umumnya kamera memiliki opsi preset, seperti Sunny dan Cloudy.
Wide Angle Lens
Lensa sudut lebar, misalnya lensa 20 mm atau 24 mm. Jenis lensa dengan tubuh pendek yang biasa digunakan untuk memotret sebuah panorama luas atau untuk pemotretan sejumlah besar orang. Lensa ini menampakkan gambar yang lebih kecil.
Wide Shot
Pemotretan dengan sudut pandang lebar. Biasanya merupakan satu jepretan panjang diawal suatu sekuen. Tujuannya untuk mengarahkan penonton pada adegan berikutnya pada gambar hidup (movie).
Wireless TTL
Sistem pengukuran lewat lensa tanpa melalui kabel.
World Press Photo (WPP)
Suatu kegiatan lomba foto jurnalistik internasional yang diadakan rutin setiap tahun. Pesertanya adalah pemotret dari seluruh dunia yang tergabung dalam sebuah media.
Worm Eye
Pandangan cacing. Berarti memotret dari sudut pandang permukaan tanah. Hasilnya adalah rekaman foto dengan kesan tinggi yang ekstrim, hasil gambarnya pun unik karena sudut pandang seperti itu.
X-Ray Film
Film sinar-x. Film ini dibuat kontras dan dibungkus dengan kertas timah. Karena sinar x dapat menembus benda-benda padat seprti kulit, tekstil, dan lain-lain, maka dalam pemotretan akan tampak bayangan-bayangan yang mengganggu. Film ini biasa digunakan dalam bidang kedokteran dan pengobatan.
Zone System
Suatu cara untuk menghasilkan foto dengan tingkat kontras yang dimulai dari nada hitam pekat hingga nada warna putih sekali.
Zoom Blur
Kekaburan gambar yang disebabkan oleh gerakan zoom pada waktu melepas rana kamera.
Zoom Lens
Lensa zoom. Jenis lensa yang memiliki elemen yang mampu bergerak hingga membuat panjang fokal bervariasi. Panjang focus dapat diganti-ganti dengan memendekkan atau mengulur tabung lensa.
Zooming Ring
Gelang batas rentang vario pada lensa zoom.
===================================================================
Teknik Dasar Fotografi Digital : Shutter Speed
Fotografi digital memudahkan kita memahami dunia fotografi, hasil jepretan langsung bisa di review melalui jendela LCD, sehingga kita bisa mengevaluasi hasil jepretan, karena data teknis yg berkaitan dengan Jepretan tadi terlihat dan terekam, berbeda dengan Fotografi Konvensional, dimana kita harus mencetaknya dulu baru dapat melihat, me-review dan mengevaluasi hasil jeperetan, data teknis-nya pun kita harus mencatatnya terlebih dahulu, sehingga butuh banyak biaya dan waktu yg terbuang untuk bisa memperbaiki kemampuan fotografi kita
Seni Fotografi digital bisa diibaratkan sebagai melukis dengan cahaya, dalam hal ini kamera dan Lensa yang menggantikan peran kuas dan cat. Ada dua hal yg memegang peranan terpenting dalam kamera dan lensa, yaitu Shutter Speed dan Aperture
Shutter Speed adalah lamanya waktu yg diperlukan untuk menyinari sensor CMOS ato CCD pada kamera digital, dan Film pada kamera konvensional. Pada Kemera tertera angka-angka 250,125,60,30,15 dst. Ini berarti lamanya penyinaran adalah 1/250 detik, 1/125 detik, 1/60 detik, dst.
Semakin besar angkanya berarti semakin cepat waktu yg digunakan, hal ini akan menciptakan efek diam (freeze), misalnya kita akan memotret objek yg sedang bergerak, misal mobil, dengan efek diam, kita memerlukan setidaknya shutter speed diatas 1/125 detik
Sebaliknya bila kita akan memotret objek tersebut dengan efek bergerak, maka dibutuhkan shutter speed kurang dari 1/125 detik, sebaiknya dilakukan dengan cara mengikuti arah gerak objek, hal ini disebut teknik panning,
Dua hal diatas tergantung juga dari kecepatan objek tersebut bergerak, semakin cepat objek bergerak, berarti semakin tinggi shutter speed yg dibutuhkan agar memperoleh efek diam atau bergerak yang kita inginkan, Perlu diperhatikan, semakin rendah shutter speed, akan mengakibatkan semakin besar juga kemungkinan terjadinya camera shaking, yg akan mengakibatkan hasil jepretan menjadi goyang dan tidak tajam
Agar aman, gunakan shutter speed diatas 30 atau 1/30 detik, kalo memang menginginkan shutter speed lebih rendah, misal 1/15 detik, 1/8 detik ato yg lebih rendah, gunakan gunakan penyangga ato tripod.
Elemen lain yg tidak kalah penting dalam fotografi adalah Aperture, Aperture Adalah ukuran bukaan lensa yang berfungsi memasukkan dan meneruskan cahaya ke film atau sensor. ukuran besar kecilnya diatur melalui diafragma. Pada kamera umumnya tertera 2,8; 4; 5,6 dst. angka2 tersebut dikenal sebagai f-number, jadi disebut aperture (bukaan) f/2,8; f/4; f/5,6 dst. Semakin besar aperture semakin kecil f-numbernya dan semakin kecil pula diameter bukaannya, jadi f/16 lebih kecil diameternya daripada f/5,6
Cara kerja aperture mirip pupil pada mata manusia, semakin banyak cahaya yang masuk, semakin kecil diameter pupil, begitu pula sebaliknya. Aperture sangat berhubungan dengan ruang tajam atau depth of field, semakin besar f-number, misal f/22, rentang ketajaman akan semakin lebar. Artinya objek di belakang dan di depan fokus utama memiliki ketajaman yang baik. sebaliknya kita akan mendapatkan efek blur/buram untuk objekdi depan dan dibelakang fokus utama jika menggunakan f-number kecil, misal f/2,8
Shutter speed dan aperture harus bersinergi untuk mendapatkan exposure yang tepat. Peranan ISO juga penting, semakin tinggi ISO yang digunakan, maka kepekaan terhadap cahaya pun makin besar, sehingga pada pencahayaan kurang pun, shutter speed maupun aperture masih dapat digunakan secara maksimal. Tapi perlu diingat, semakin tinggi ISO yang digunakan, akan semakin tinggi tingkat noise ataupun grain yang dihasilkan
Untuk mengetahui apakah exposure sudah tepat atau belum, pada kamera digital ato konvensional tersedia fasilitas metering. Sehingga terjadinya over exposure (kelebihan pencahayaan) atau under exposure (kekurangan pencahayaan) dapat diminimalkan.
Setelah teknik dasar dapat dikuasai, berikutnya yg dibutuhkan adalah jam terbang, karena seni fotografi identik dengan momen, dan momen yg baik tidak mudah terulang, kepiawaian menentukan komposisi dan sudut ambil gambar dapat berkembang seiring jam terbang, kemudian perbanyak referensi dari, buku, internet, maupun sumber2 lain. Bagaimana bagus dan canggihnya sebuah kamera, hanya merupakan sebuah alat, yg menentukan adalah orang yg berada di belakang kamera.
===================================================================
Hyperfocal Distance – pengertian dasar (1)
Bagi penyuka landscape photography, istilah hyperfocal distance (jarak hiperfocal) mungkin tidak begitu asing. Tetapi bagi pemula dan pembelajar yang memulai menyukai landscape photography seperti saya, tentu istilah ini perlu ditelusuri lebih lanjut. Selama ini prinsip yang saya pakai dalam landscape photography sangat sederhana dan amatir sekali: asal obyek masuk ke frame jepret deh, he he he. Ternyata ada hal-hal yang perlu dipahami secara lebih serius jika ingin memfokuskan diri ke dalam landscape photography.
Sebagai awalan, ulasan yang nanti saya bahas ini bukanlah hasil pemikiran saya sendiri, melainkan saya peroleh dari berbagai sumber dan juga hasil menerjemahkan sumber-sumber berbahasa Inggris, jadi jika ada pihak yang merasa keberatan dengan pencantuman tulisan ini, silahkan manfaatkan form contact dan saya dengan senang hati akan menindaklanjutinya. Yang jelas, setiap pencantuman tulisan orang lain pasti akan saya sertakan sumbernya (baik secara langsung maupun hyperlink). Hal ini saya kemukakan terlebih dahulu demi menghormati dan menjunjung tinggi hak kekayaan intelektual seseorang. Namun, dalam rangka proses pembelajaran bagi semua pihak, pencantuman tulisan pihak lain saya rasa sangat sah karena tidak ada satupun tulisan di dunia ini yang sifatnya melekat pada pribadi. Setiap pribadi hanya memiliki kelebihan dalam hal mengolah kata dan mempraktekkan ilmu, dan pihak lain (seperti saya) mungkin hanya memiliki kelebihan dalam hal menyerap ilmu tersebut tanpa bisa menciptakan sendiri.
Baiklah, langsung saja ke pokok permasalahan: Hyperfocal Distance. Dari beberapa sumber yang saya peroleh, berikut ini adalah beberapa pengertian tentang hyperfocal distance. Pada bagian 1 ini pembahasan akan dibatasi pada seputar pengertian dasar hyperfocal distance.
- Fokuskan lensa pada hyperfocal distance dan segala sesuatu mulai dari jarak paling dekat sampai tak terhingga akan tajam. Foto landscape seringkali diambil menggunakan lensa ayng difokuskan pada hyperfocal distance; obyek yang dekat dan jauh akan tajam di dalam foto tersebut.
- Jarak dari lensa ke suatu titik focus dimana dari titik focus tersebut ke infinity (tak terhingga) adalah tajam. Tambahan: setengah dari jarak dari titik tersebut kearah lensa juga ikut tajam (acceptable sharpness). Ini dikarenakan sebetulnya kita meletakkan titik focus dari kamera/lensa kita pada titik jarak hiperfocal tersebut untuk mendapatkan bidang DOF (depth of field) seluas-luasnya dari titik/jarak tersebut ke infinity (tak terhingga) tapi kurang lebih setengah jarak dari titik tersebut kedepan (kearah) lensa juga ikut tajam dalam batasan acceptable sharpness (ketajaman yang masih bisa diterima).
- Hyperfocal distance adalah jarak dimana semua obyek dapat dimasukkan ke dalam fokus “yang dapat diterima”. Berdasarkan nilainya, ada dua pengertian tentang hyperfocal distance. Pertama, hyperfocal distance adalah jarak terdekat dimana lensa dapat difokuskan sementara obyek pada jarak tak terhingga tetap tajam; yakni jarak fokus dengan depth of field maksimal. Ketika lensa difokuskan pada jarak ini, semua obyek pada jarak setengah hyperfocal distance sampai ke tak terhingga akan tajam. Pengertian kedua, hyperfocal distance adalah jarak dimana semua obyek tampak tajam, untuk lensa yang difokuskan pada titik tak terhingga. Kedua pengertian ini tidak perlu menyebabkan kebingungan karena pada dasarnya sama.
Dari ketiga penjabaran di atas, pada dasarnya adalah sama. Intinya di sini adalah pada landscape photography, semua obyek yang akan difoto harus tajam, tidak ada out of focus, background blur (bokeh) atau apapun (dalam batas toleransi tertentu).
Gambar di bawah ini bisa dijadikan patokan.
Pada gambar tersebut, titik fokus yang dijadikan acuan adalah gambar pohon ketiga dari fotografer. Nah, karena titik fokusnya di situ, maka bidang ketajaman atau depth of field yang akan diperoleh adalah dari 1/2 hyperfocal distance sampai tak terhingga. Dengan teknik ini, maka gambar yang diperoleh akan tampak “tajam semua”.
Pada konsep landscape photography dan hyperfocal distance, penggunaan lensa sangat menentukan. Biasanya, lensa yang cocok digunakan untuk pengaplikasian hyperfocal distance adalah lensa normal dan wide-angle. Ini dikarenakan lensa tipe ini memiliki hyperfocal distance yang relatif pendek jika aperture diset pada angka besar (bukaan kecil). Misalnya hyperfocal distance untuk lensa 17mm yang diset menggunakan aperture 1/16 pada kamera 35mm (full frame) adalah sekitar 0.6 meter. Sehingga segala sesuatu yang berjarak mulai 0.3 meter sampai tak terhingga akan tampak tajam.
Lensa tele sangat jarang dipergunakan untuk pengaplikasian hyperfocal distance karena lensa seperti ini memiliki hyperfocal distance yang relatif jauh. Misalnya hyperfocal distance untuk lensa 200mm yang diset menggunakan aperture 1/16 pada kamera 35mm (full frame) adalah sekitar 83 meter! Sehingga segala sesuatu yang berjarak mulai 41.5 meter sampai tak terhingga akan tampak tajam. Oleh karena itu lensa tele kurang begitu cocok digunakan untuk landscape photography karena obyek yang dekat di depan anda tidak akan tampak tajam.
Dari mana angka-angka di atas diperoleh? Ada rumusnya, namun sementara tidak sampai ke pembahasan perhitungan dulu deh.. nanti kalo ada waktu lagi dilanjut ke perhitungan.